Selasa, 24 September 2013

Bintang Malik Arrakhman

Diam dengan 1000 kata dan hanya terpaku melihat layar putih kosong. Ingin ku ungkap semua rasa yang ada dalam lubuk hati ini. Jari jemari ini tak henti bergoyang-goyang di atas deretan huruf alfabeth entah harus mulai dari mana. kau... laki-laki pertama yang datang kerumah seorang wanita kudet seorang diri dan menyatakan rasa cinta. kau... laki-laki pertama yang menjabat tanganku setelah ayahku. kau... laki-laki yang tak bisa membuatku bohong akan cinta.
Ingatkah kau laki-laki itu, aku tak pernah sedekat ini denganmu.  lika-liku cinta monyet ini begitu rumit.
Dahulu aku yang terjebak akan cinta palsumu, beribu kata cinta terucap melalui satu demi satu SMS yang kau kirim padaku, bahkan kau menyatakan cinta lewat sms, sampai akhirnya kau putuskan aku pun melalui sms. BODOH BUKAN AKU? haha lucu memang. aku menangis tersedu di depan teman sekelasku. merengek-rengek takut kehilanganmu, padahal dahulu kau sudah memiliki penggantiku. tepat saat aku kelas 8 masa itu saat aku menjalin hubungan special denganmu dan terhenti seketika saat kau ucap kata perpisahan itu. kini aku dapat mengurangi gejolak amarah untukmu, dan perlahan akupun dapat memaafkanmu.
seiring berjalannya waktu.... aku tak mengerti apa maksud Allah untukku? mengapa kau kembali datang? bukan aku mengusirmu, bukan aku keberatan akan hadirnya dirimu. tapi, aku takut! takut meneteskan air mata kembali, takut merengek-rengek kembali padamu. aku terus mencoba menahan cinta ini padamu... dan pada akhirnya aku luluh... luluh karena rasa cinta yang masih ada untukmu.. luluh karena gombalanmu...
kini aku dan kamu.. laki-laki yang jauh disana tlah menyatu menjadi KITA..
dan kini orang tuaku tlah mengetahui siapa pacarku.
12-08-13
belum genap 2 bulan kau sudah berubah... kemana bintang yang slalu ada buat anisa... kemana bintang yang slalu menelepon anisa.. kemanakah dia?
Putri,,, taukah kamu? nama itu, saat aku mendengar nama itu... Sakittt.. sakittt yang kurasa...
tak taukah kamu? tak sadarkah kamu? aku cemburu. sakit itu semakin besar saat kamu telepon dan hanya menceritakan tentangnya, bahkan tak sedikitpun kau tanya bagaimana perasaanku? bagaimana rasanya saat kau menceritakan perempuan yang dulu pernah kau sayang, yang dulu pernah kau cinta... dan kini saat kau sudah menjadi milikku dia kembali datang, dan memintamu kembali padanya.
MIRIS!!!! aku takut kejadian itu kembali terulang. saat kau pergi tanpa alasan untuk yang lain, dan mencampakkanku seperti ampas tebu!
Tolong... tak lelahkah kau menguras air mataku?
Untuk apa kau meminta ku mencintaimu jika itu hanya umpan untuk memancing ikan lain datang padamu?
Tolong.... hargai aku sebagai wanita...
sudah 2 hari kau tak mengabariku setelah lusa kau memberi kabar tentang putrimu itu..
sampai kapan kau kan seperti ini?
aku tahu dalam lubuk hati terdalammu kau ingin bersamanya...
sudahlah,,, memang ini takdirku...
pergilah..
sudah sangat cukup hanya aku yang mencintaimu...
sudah sangat cukup kau membuatku menangis..
aku tak ingin di sebut wanita bodoh lagi..
Bintang Malik Arrakhman..
maka ku ijinkan kau pergi... :') :')

Senin, 23 September 2013

Dia

Facebook. mungkin saat ini tidak ada orang yang tidak mengenal facebook, bahkan daerah terpencil diujung kulon pun sudah mengenal apa itu Facebook. untuk sebagian orang facebook adalah ajang untuk tebar status, saat apa yang mereka rasakan telah dibaca bahkan banyak peNgelike sang empuhnya status pasti seneng banget, sekalipun status yang diposting itu status sedih, galau ngga jelas. tapi, bagi gua facebook udah punya pengaruh besar dalam hidup gua, entah apa gua lebih lebay dari anak alay tapi emang itu yang gua rasain.
Dia. orang yang gua temuin di facebook, sosoknya yang lembut, bahkan gua bisa bilang dia hampir menyamain lembutnya emak gua, kenapa? karena dia bener-bener baik sama gua. Bahkan gua bisa membuat beribu-ribu kata puitis buat dia. 
saat rembulan mulai muncul di balik tertutupnya matahari, saat aku mulai tak menemukan lagi jalan menuju kesuksesan, dia muncul dengan tak terduga, dengan sentuhan lembut yang tak ku sangka, aku berhenti untuk terus berfikir, dari mana asalnya orang ini? dari mana? apa memang takdir yang mempertemukan aku dengannya? entahlah, aku hanya bisa mengetahui jawaban itu setelah dia menjadi nampak, mungkin saat aku sudah mengerti apa itu hubungan antara manusia, antara satu manusia dengan manusia lainnya, saat aku tak tahu apa yang harus aku lakukan untuk bisa berterimakasih padanya. 
Arventissa Aulia Riski. jika suatu hari aku bertemu dengannya, kalimat pertama yang kan ku ucap adalah "selamat bertemu ka, aku anisa febrianti, orang yang slama ini hanya dapat kau lihat melalui facebook, dan kini aku ada dihadapanmu tuk bilang aku sangat beruntung pernah mengenalmu"